MESUJI - Muhamad Munir, seorang pekerja keras berusia 54 tahun dari Adi Luhur, Kecamatan Panca Jaya, tengah menghadapi cobaan berat dalam upayanya menghidupi keempat anaknya. Sebagai pengumpul barang rongsok, usahanya terasa semakin sulit di musim paceklik pasca pandemi karena harga jual barang rongsok merosot secara signifikan. Senin (13/11/2023)
Dalam suasana perekonomian yang sulit, Munir dengan keprihatinan mengungkapkan kekhawatirannya terhadap penurunan harga barang rongsok di pasaran, yang membuatnya kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya.
"Situasi ini membuat saya berjuang lebih keras untuk memastikan kebutuhan keluarga, terutama keempat anak saya, terpenuhi, " ungkap Munir, dengan nada prihatin di wajahnya.
Meskipun terus aktif sebagai pengumpul barang rongsok, Munir berharap ada perhatian lebih terhadap pekerja seperti dirinya yang gigih berjuang di tengah tantangan ekonomi yang membesar.
Baca juga:
Immanuel Macron VS Politisi Indonesia
|
Di sisi lain, Ibu Marsiah, warga Adi Mulyo Kecamatan Panca Jaya yang berusia 40 tahun, memiliki kisah serupa. Sehari-harinya, ia menjalankan peran sebagai ibu rumah tangga sambil membantu suaminya mencari nafkah dengan berjualan. Marsiah berharap agar mendapatkan dukungan lebih lanjut, terutama dalam bentuk bantuan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
"Dengan empat anak dan suami yang sering tidak menentu pekerjaannya, hasil dagangan hanya cukup untuk makan keluarga. Terkadang, modal pun harus diambil dengan terpaksa. Semoga pemerintah mendengar keluhan kami, masyarakat kecil, dan dapat memberikan tambahan modal untuk usaha kami, " ucap Marsiah dengan harapannya yang tulus.
Keduanya berharap Pemerintah, para Wakil Rakyat, atau calon wakil rakyat dapat memperjuangkan nasib rakyat ke arah yang lebih baik lagi. Panggilan ini menjadi sorotan terhadap urgensi mendukung sektor ekonomi masyarakat kecil yang terdampak krisis, mengingat peran mereka dalam menjaga keberlanjutan hidup keluarga dan komunitas lokal. (Red)